Helloo Girls, Berani Mention Ke Pacar/ Suami Kamu ?? Pria Adalah Makhluk Paling Lemah Bukan Wanita

Pria Adalah Makhluk Paling Lemah Bukan Wanita

Wanita sering kali diibaratkan sebagai makhluk lemah tapi kini Ilmuwan menemukan ternyata wanita bukanlah jenis kelamin lemah. Hal ini diungkapkan oleh Ahli genetika Neil Gemmell leat DNA.

Dilansir Dailymail, Selasa (18/8/2015), Neil Gemmell mengatakan, para ibu bertanggungjawab memberikan anak laki-laki mereka DNA yang rusak.

DNA ini memiliki efek halus pada semua hal, dari kesehatan otak, jantung, kekuatan otot, sampai kesuburan.

DNA yang sama tidak berbahaya bagi perempuan. Kenyataannya, DNA tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan perempuan.

Gemmell yang merupakan peneliti dari Universitas Otago, Dunedin New Zealand mengatakan, “Saya menyebutnya sebagai 'kutukan ibu',” seperti dilansir dari laman resminya.

“Jelas laki-laki adalah jenis kelamin yang lebih lemah.”

Teori prof. Gemmell ini berada di seputaran DNA di mitokondria.


Mitokondria adalah "baterai" kecil yang memberi daya bagi sel-sel tubuh dan sangat berlimpah di jantung, otot, otak dan bagian tubuh yang menggunakan banyak energi.

Normalnya, kedua orang tua mewarisi gen-gen mereka ke generasi berikut dan mutasi berbahaya tereliminasi dari generasi ke generasi karena pembawa mutasi punya anak lebih sedikit atau mati muda.

Namun DNA mitokondria hanya diwariskan ke anak-anak perempuan.

Seorang wanita mewarisinya ke anak lelaki dan perempuan dan hanya anak perempuan mewarisinya ke generasi berikutnya.

Karena DNA itu hanya diwariskan lewat garis perempuan, segala DNA yang berbahaya bagi wanita hilang. Namun DNA berbahaya bagi pria tetap ada dan merugikan mereka.

Hal ini berarti mereka mewarisi DNA yang buruk untuk jantung, otak, kesehatan otot dan level energi.

Hal ini membantu menjelaskan mengapa secara rata-rata pria berumur lebih pendek tiga atau empat tahun dari wanita.


Prof. Gemmell mengatakan,"Ini adalah aspek tak menguntungkan dari warisan maternal yang membuat keturunan lelaki secara efektif terkutuk atau dianugerahi mitokondria yang tak optimal. Menurut saya, pria mengalami kebuntuan evolusi dalam DNA mitokondria. Jadi kami memperolehnya, tidak mewarisinya ke anak-anak dan hanya memanfaatkannya seoptimal mungkin."

Teori itu dipresentasikan di konferensi tahunan European Society of Human Reproduction and Embryology di Lisbon. Teori itu disimpulkan dari riset sepuluh tahun di seluruh dunia pada lalat, ikan dan sejumlah hewan lain.

Share this: